Istilah Daftar Istilah

Kompas - Satu-satunya Glosarium Penjualan yang Anda Butuhkan

Daftar isi

Panggilan Penjualan Virtual

Panggilan penjualan virtual telah muncul sebagai alat yang penting bagi para profesional penjualan. Karena interaksi tatap muka telah bergeser ke platform digital, menguasai seni penjualan virtual menjadi sangat penting.  

Memanfaatkan teknologi seperti panggilan video, perwakilan penjualan dapat berinteraksi dengan klien potensial, mendiskusikan penawaran produk atau layanan, dan menutup kesepakatan secara efektif dari mana saja di seluruh dunia.

Apa yang dimaksud dengan panggilan penjualan virtual?

Panggilan penjualan virtual adalah percakapan penjualan yang dilakukan melalui platform digital, seperti panggilan video, bukan pertemuan langsung.  

Metode ini memungkinkan profesional penjualan untuk terhubung dengan prospek secara real time, mengatasi hambatan geografis dan meningkatkan fleksibilitas siklus penjualan.  

Dengan memanfaatkan pertemuan virtual, tim penjualan dapat mempertahankan tingkat keterlibatan dan interaksi pribadi yang tinggi tanpa perlu kehadiran fisik.

Apa saja kiat-kiat untuk melakukan panggilan penjualan virtual?

Untuk memastikan panggilan penjualan virtual yang sukses, pertimbangkan kiat-kiat panggilan penjualan virtual berikut ini:

  • Persiapkan dengan matang: Sama seperti pertemuan langsung, panggilan penjualan virtual membutuhkan persiapan. Kenali produk atau layanan Anda luar-dalam dan pahami poin-poin penting yang menjadi masalah bagi prospek Anda.
  • Siapkan lingkungan Anda: Pastikan lingkungan Anda profesional dan bebas gangguan. Gunakan lampu cincin untuk meningkatkan kualitas video Anda dan pastikan wajah Anda diterangi dengan baik dan terlihat jelas.
  • Kuasai teknologinya: Biasakan diri Anda dengan platform panggilan video yang Anda gunakan. Pastikan koneksi internet Anda stabil dan uji peralatan audio dan video Anda sebelumnya.
  • Bahasa tubuh: Meskipun secara virtual, menjaga bahasa tubuh yang baik sangatlah penting. Duduklah dengan tegak, lakukan kontak mata melalui kamera, dan gunakan gerakan tangan untuk menegaskan suatu poin, seperti yang Anda lakukan dalam pertemuan penjualan tatap muka.
  • Terlibat dan dengarkan: Terlibatlah secara aktif dengan prospek Anda dengan mengajukan pertanyaan dan mendengarkan tanggapan mereka. Memahami kebutuhan dan masalah mereka akan membantu Anda menyesuaikan presentasi Anda secara efektif.
  • Gunakan alat bantu visual: Tingkatkan presentasi penjualan Anda dengan slide, demo, atau studi kasus untuk mengilustrasikan poin-poin Anda dengan jelas dan membuat prospek tetap terlibat.
  • Ikuti proses penjualan yang terstruktur: Jaga agar percakapan tetap terstruktur, arahkan prospek melalui proses penjualan mulai dari perkenalan hingga penutupan kesepakatan. Jelaskan dengan jelas langkah-langkah siklus penjualan dan pastikan semua pertanyaan terjawab.
  • Tutup dengan penuh percaya diri: Akhiri panggilan telepon Anda dengan meringkas poin-poin penting, mengatasi masalah yang ada, dan menguraikan langkah selanjutnya. Perjelas bagaimana Anda akan menindaklanjuti dan apa yang dapat diharapkan oleh prospek ke depannya.

Apa saja praktik terbaik untuk panggilan penjualan virtual?

Untuk mengatasi tantangan tersebut, patuhi praktik terbaik panggilan penjualan virtual berikut ini:

  • Optimalkan lingkungan Anda: Gunakan lampu cincin untuk memastikan wajah Anda mendapatkan pencahayaan yang baik, dan pilihlah latar belakang yang tenang dan profesional untuk meminimalkan gangguan. Pastikan kamera Anda sejajar dengan mata untuk mensimulasikan kontak mata tatap muka.
  • Kuasai teknologinya: Biasakan diri Anda dengan platform panggilan video yang Anda gunakan. Uji peralatan dan koneksi internet Anda terlebih dahulu untuk menghindari gangguan teknis.
  • Persiapan adalah kuncinya: Teliti prospek Anda secara menyeluruh, pahami masalah mereka, dan siapkan presentasi penjualan Anda. Siapkan semua materi yang diperlukan, seperti studi kasus dan demo produk, untuk dibagikan.
  • Bahasa tubuh yang efektif: Pertahankan postur tubuh yang baik, lakukan kontak mata dengan melihat ke arah kamera, dan gunakan gerakan tangan untuk menekankan suatu hal. Bahasa tubuh Anda harus menyampaikan rasa percaya diri dan profesionalisme.
  • Terlibat secara aktif: Ajukan pertanyaan dan dengarkan dengan seksama tanggapan prospek Anda. Sesuaikan percakapan Anda untuk memenuhi kebutuhan dan masalah spesifik mereka, tunjukkan bagaimana produk atau layanan Anda dapat menyelesaikan masalah mereka.
  • Gunakan alat bantu visual: Bagikan layar Anda untuk menampilkan slide, demo, atau studi kasus yang mengilustrasikan poin-poin Anda dengan jelas. Alat bantu visual dapat membuat prospek tetap terlibat dan membuat informasi yang kompleks menjadi lebih mudah dicerna.
  • Proses penjualan yang terstruktur: Ikuti proses penjualan yang jelas dan terstruktur. Pandu prospek melalui setiap tahap siklus penjualan, mulai dari perkenalan hingga menutup kesepakatan, memastikan bahwa semua pertanyaan mereka terjawab.
  • Berlatih empati dan kesabaran: Penjualan virtual membutuhkan tingkat empati dan kesabaran yang lebih tinggi. Perhatikan tantangan yang mungkin dihadapi prospek dan sesuaikan pendekatan Anda.
  • Tutup dengan penuh percaya diri: Rangkum poin-poin penting yang telah didiskusikan, atasi masalah yang masih ada, dan uraikan langkah selanjutnya dengan jelas. Pastikan prospek mengetahui apa yang diharapkan setelah panggilan telepon dan segera menindaklanjutinya.

Mengapa panggilan penjualan virtual penting?

Panggilan penjualan virtual menjadi sangat penting karena fleksibilitas, penghematan biaya, dan aksesibilitas yang mereka tawarkan. Mereka membantu tim penjualan dengan:

  • Terhubung dengan audiens yang lebih luas tanpa batasan geografis
  • Mengurangi biaya perjalanan dan menghemat waktu
  • Memungkinkan waktu respons yang lebih cepat dan perkembangan transaksi yang lebih cepat
  • Mendukung lingkungan kerja hibrida atau jarak jauh
  • Memungkinkan penggunaan asisten penjualan virtual untuk otomatisasi penjadwalan, pengingat, dan tindak lanjut

Bagaimana Anda melakukan panggilan penjualan virtual yang efektif?

Panggilan penjualan virtual yang efektif membutuhkan persiapan dan pelaksanaan yang solid. Langkah-langkah utamanya meliputi:

  • Menjadwalkan pertemuan dengan agenda yang jelas
  • Menguji teknologi sebelumnya untuk memastikan komunikasi yang lancar
  • Menyiapkan lingkungan yang tenang dan bebas gangguan
  • Memanfaatkan alat bantu panggilan penjualan asisten virtual untuk:
  • Pencatatan otomatis
  • Manajemen tugas dan item tindakan
  • Analisis dan pelaporan pasca-panggilan

Bagaimana cara membuat strategi penjualan virtual yang unggul?

Menciptakan strategi penjualan virtual yang unggul melibatkan beberapa komponen utama:

  • Pahami pasar Anda: Lakukan riset pasar secara menyeluruh untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan masalah target audiens Anda.
  • Memanfaatkan teknologi: Gunakan platform panggilan video yang andal dan berinvestasilah pada peralatan berkualitas baik, seperti lampu cincin, untuk memastikan pertemuan virtual yang profesional.
  • Personalisasikan pendekatan: Sesuaikan presentasi penjualan Anda untuk mengatasi masalah spesifik dari setiap prospek. Gunakan konten yang dipersonalisasi dan studi kasus untuk menunjukkan nilai produk atau layanan Anda.
  • Latih tim Anda: Pastikan tim penjualan Anda berpengalaman dalam teknik penjualan virtual, termasuk menggunakan bahasa tubuh secara efektif dan menguasai teknologi yang terlibat.
  • Terlibat dengan konten: Gunakan konten yang menarik seperti video, infografis, dan demo interaktif selama panggilan penjualan untuk membuat prospek tetap tertarik dan menyampaikan informasi dengan jelas.
  • Ikuti proses penjualan yang terstruktur: Terapkan proses penjualan yang jelas yang memandu prospek melalui setiap tahap siklus penjualan, mulai dari kontak awal hingga menutup kesepakatan.

Berdasarkan jawaban yang diberikan, karyawan dapat ditempatkan dalam tiga kategori yang berbeda:

  • Promotor
    Karyawan yang memberikan tanggapan positif atau setuju.
  • Pengkritik
    Karyawan yang bereaksi negatif atau tidak setuju.
  • Pasif
    Karyawan yang bersikap netral dalam memberikan tanggapan.

Blog serupa

Jelajahi bagaimana Kompas dapat membantu organisasi Anda