
Istilah Daftar Istilah
Kompas - Satu-satunya Glosarium Penjualan yang Anda Butuhkan
Motivasi insentif mengacu pada dorongan atau keinginan untuk melakukan tindakan tertentu atau mencapai hasil tertentu karena mengharapkan hadiah atau menghindari hukuman. Insentif dapat berupa benda (imbalan uang, promosi, atau bonus) atau tidak berwujud (pengakuan, pujian, atau rasa pencapaian).
Motivasi insentif adalah proses psikologis di mana individu terdorong untuk melakukan tindakan atau perilaku tertentu dengan harapan menerima imbalan atau hasil tertentu. Insentif dapat berupa benda dan tidak berwujud, serta memainkan peran penting dalam memengaruhi perilaku manusia.
Insentif berwujud mencakup imbalan uang seperti bonus, komisi, atau kenaikan gaji, sedangkan insentif tidak berwujud mencakup faktor-faktor seperti pengakuan, pujian, pencapaian, atau rasa pencapaian.
Prinsip yang mendasari motivasi insentif berakar pada gagasan bahwa individu termotivasi untuk bertindak dengan cara-cara yang akan mengarah pada hasil yang diinginkan atau imbalan dan menghindari tindakan yang dapat mengakibatkan konsekuensi negatif atau hukuman.
Motivasi ini sering kali didorong oleh harapan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau memuaskan kebutuhan, baik keuntungan finansial, pengakuan sosial, pemenuhan pribadi, atau kemajuan menuju suatu tujuan.
Insentif dapat memotivasi karyawan secara efektif, tetapi efektivitasnya dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti sifat insentif, preferensi dan kebutuhan individu karyawan, budaya organisasi, dan lingkungan kerja secara keseluruhan. Meskipun insentif dapat memberikan motivasi ekstrinsik melalui imbalan atau tunjangan, motivasi intrinsik yang berasal dari rasa tujuan, otonomi, penguasaan, dan rasa memiliki juga sangat penting untuk keterlibatan dan kinerja karyawan yang berkelanjutan.
Motivasi insentif dalam psikologi mengacu pada dorongan untuk melakukan tindakan dalam mengejar imbalan eksternal daripada kebutuhan internal. Berdasarkan teori motivasi insentif oleh B.F. Skinner, individu terinspirasi untuk melakukan tindakan tertentu untuk mendapatkan hasil seperti uang, pengakuan, atau status.
Teori ini menjelaskan mengapa contoh insentif motivasi-seperti bonus atau pujian-dapat sangat memengaruhi perilaku, terutama di lingkungan berkinerja tinggi seperti penjualan.
Karyawan yang berbeda dapat termotivasi oleh insentif yang berbeda tergantung pada preferensi, nilai, dan tujuan mereka.
Insentif umum yang memotivasi karyawan meliputi imbalan uang (seperti bonus, komisi, dan bagi hasil), imbalan non-moneter (seperti pengakuan, pujian, dan penghargaan), peluang untuk maju dan pengembangan karier, pengaturan kerja yang fleksibel, dan budaya organisasi yang mendukung dan inklusif.
Beberapa tantangan dalam memotivasi karyawan melalui insentif antara lain:
Memotivasi tim penjualan dengan insentif meliputi

Insentif memotivasi karyawan dengan menciptakan hubungan yang jelas antara kinerja dan penghargaan.
Baik melalui bonus finansial, pengakuan, atau pengembangan karier, insentif bagi karyawan untuk memotivasi kinerja ini membantu individu untuk tetap fokus dan bersemangat.
Ketika karyawan tahu bahwa upaya mereka akan diakui, mereka cenderung bekerja lebih keras lagi untuk mencapai tujuan-mendorong produktivitas dan keterlibatan yang lebih tinggi
Motivasi insentif berasal dari keinginan untuk mendapatkan imbalan eksternal, sementara motivasi dorongan didasarkan pada kebutuhan internal, seperti rasa lapar atau istirahat.
Dalam konteks penjualan, motivasi insentif dapat mendorong seorang perwakilan untuk melampaui kuota demi mendapatkan bonus komisi, sedangkan perilaku yang berhubungan dengan berkendara memenuhi kebutuhan pribadi.
Memahami perbedaan ini membantu para pemimpin merancang insentif untuk memotivasi karyawan secara lebih efektif dengan memanfaatkan apa yang benar-benar menginspirasi kinerja.
Untuk memotivasi tim penjualan, gunakan perpaduan antara motivasi dan insentif jangka pendek dan jangka panjang. Tetapkan target kinerja yang jelas, tawarkan penghargaan berjenjang, dan berikan penghargaan atas pencapaian individu dan tim.
Gunakan contoh insentif motivasi seperti SPIFF, papan peringkat, tunjangan kerja yang fleksibel, atau peluang pengembangan keterampilan. Insentif yang tepat untuk memotivasi karyawan selaras dengan aspirasi mereka dan mendorong kinerja tinggi yang berkelanjutan.